PERANAN
STATISTIKA DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN
Penelitian atau
penyelidikan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan sitematis dan teliti,
dengan tujuan mendapatkan pengetahuan baru atau mendapatkan susunan dan
tafsiran yang baru dari pengetahuan yang telah ada, di mana sikap orang yang
bertindak itu harus kritis dan prosedur yang digunakan harus lengkap
(Daniel,M.2002)..
Santoso (2005)
mengatakan, pemilihan uji statistik dilakukan setelah tujuan penelitian
dirumuskan secara tepat, sederhana, dan jelas. Apakah penelitian yang dibuat
bertujuan untuk identifikasi variable, membedakan distribusi, ataukah mencari
hubungan dan pengaruh antar variable. Apabila tujuan penelitian hanyalah
identifikasi variabel, cukup digunakan statistik deskriptif. Untuk penelitian
yang bertujuan membedakan sesuatu distribusi digunakan uji signifikasi
(misalnya t-test, anova, manova, chi-square). Penelitian yang bertujuan untuk
mengukur pengaruh antara variabel digunakan uji regresi, (Santoso, 2005)..
Statistika ilmu
pengetahuan yang mempelajari atau membahas dan mengembangkan prinsip-prinsip,
metode-metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau dipergunakan dalam
pengumpulan data, penyusunan dan pengkategorian data, penyajian data,
penganalisisan data, penarikan kesimpulan atau conclusion, pembuatan perkiraan
atau estimation, dan peramalan atau prediction secara ilmiah.
Maka, statistika
diartikan: Statistika suatu ilmu yang mempelajari cara maupun aturan-aturan
yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penarikan
kesimpulan atas data yang berbentuk angka menggunakan suatu asumsi tertentu.
PERANAN STATISTIKA
Di
dalam penelitian, statistika berperan untuk:
·
Memberikan informasi
tentang karakteristik distribusi suatu populasi tertentu, baik diskrit maupun
kontinyu. Pengetahuan ini berguna dalam menghayati perilaku populasi yang
sedang diamati
·
Menyediakan prosedur
praktis dalam melakukan survey pengumpulan data melalui metode pengumpulan data
(teknik sampling). Pengetahuan ini berguna untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang terpercaya
·
Menyediakan prosedur
praktis untuk menduga karakteristik suatu populasi melalui pendekatan
karakteristik sampel, baik melalui metode penaksiran, metode pengujian
hipotesis, metode analisis varians. Pengetahuan ini berguna untuk mengetahui
ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran serta perbedaan dan kesamaan populasi.
·
Menyediakan prosedur
praktis untuk meramal keadaan suatu obyek tertentu di masa mendatang
berdasarkan keadaan di masa lalu dan masa sekarang. Melalui metode regresi dan
metode deret waktu. Pengetahuan ini berguna memperkecil resiko akibat
ketidakpastian yang dihadapi di masa mendatang.
·
Menyediakan prosedur
praktis untuk melakukan pengujian terhadap data yang bersifat kualitatif
melalui statistik non parametric,
Sementara menurut
Sugiyono (2003:12), statistika berperan untuk:
·
Alat untuk menghitung
besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu populasi, sehingga jumlah
sampel yang dibutuhkan akan lebih dapat dipertanggungjawabkan
·
Alat untuk menguji
validitas dan reliabilitas instrumen sebelum instrumen tersebut digunakan dalam
penelitian
·
Sebagai teknik untuk
menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif, misalnya melalui tabel, grafik,
atau diagram.
·
Alat untuk menganalisis
data seperti menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
KEGUNAAN STATISTIKA
·
Membantu penelitian dalam
menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja efisien dengan hasil yang
sesuai dengan obyek yang ingin diteliti
·
Membantu penelitian untuk
membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti dapat mengambil keputusan
yang tepat
·
Membantu peneliti untuk
melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang
lainnya atas obyek yang diteliti
·
Membantu peneliti untuk
melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang
lainnya
·
Membantu peneliti dalam
menentukan prediksi untuk waktu yang akan dating
·
Membantu peneliti dalam
melakukan interpretasi atas data yang terkumpul (M.Subana dkk, 2000;14)
·
Pemerintah menggunakan
statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan merencanakan masa
mendatang
·
Pimpinan menggunakannya
untuk pengangkatan pegawai baru, pembelian peralatan baru, peningkatan
kemampuan karyawan, perubahan sistem kepegawaian, dsb.
·
Para pendidik sering
menggunakannya untuk melihat kedudukan siswa, prestasi belajar, efektivitas
metoda pembelajaran, atau media pembelajaran.
·
Para psikolog banyak
menggunakan statistika untuk membaca hasil pengamatan baik melalui tes maupun
obserbasi lapangan.
Kegunaan
Statistik Dalam Berbagai Bidang Ilmu
1.
Kegunaan Statistik Dalam
Bidang Ilmu mnajemen :
a. Penentuan struktur gaji, pesangon,tunjangan karyawan
b. Penentuan jumlah persediaan
c. Evaluasi produktivitas karyawan
d. Evaluas kinerja karyawan.
2.
Kegunaan Statistik Dalam
Bidang Ilmu Akuntasi :
a. Penentuan standar audit barang dan jasa
b. Penentu depresiasi barang dan jasa
c. Analisis rasio keuangan.
b. Penentu depresiasi barang dan jasa
c. Analisis rasio keuangan.
3. Kegunaan Statistik Dalam
Bidang Ilmu Keuangan :
a. Tingkat pengembalian infestasi
b. Analisis pertumbuhan laba.
b. Analisis pertumbuhan laba.
4. Kegunaan Statistik Dalam Bidang Ilmu
Pemasaran :
a. Mengetahui preferensi konsumen
b. Penelitian dan pengembangan produk
c. Analisis potensi,segmentasi dan diskriminasi pasar
d. Ramalan penjualan
e. Efektifiktas kegitan promosi penjualan
f. Penetepan harga.
b. Penelitian dan pengembangan produk
c. Analisis potensi,segmentasi dan diskriminasi pasar
d. Ramalan penjualan
e. Efektifiktas kegitan promosi penjualan
f. Penetepan harga.
5. Kegunaan
Statistik Dalam Bidang Ekonomi Pembangunan :
a. Analisis pertumbuhan ekonomi, inflasi dan suku bunga
b. Pertumbuhan penduduk, pengangguran dan kemiskinan.
b. Pertumbuhan penduduk, pengangguran dan kemiskinan.
6. Kegunaan Statistik Dalam Bidang Agribisnis :
a. Analisis produksi tanaman,
ternak,ikan dan lain- lain
b. Kelayakan usaha dan skala ekonomi
c. Manajemen produksi agribisnis
d. Analisis ekspor dan impor produksi
pertanian.
FUNGSI
STATISTIKA
·
Statistik menggambarkan
data dalam bentuk tertentu
·
Statistik dapat
menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti
·
Statistik merupakan
teknik untuk membuat perbandingan
·
Statistik dapat
memperluas pengalaman individu
·
Statistik dapat mengukur
besaran dari suatu gejala
·
Statistik dapat
menentukan hubungan sebab akibat.
POLULASI DAN SAMPEL
Fase statistika yang
berhubungan dengan kondisi-kondisi di mana kesimpulan demikian diambil
dinamakan statistika induktif. Fase statistika di mana hanya berusaha
melukiskan dan menganalisis kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik
kesimpulan tentang populasi atau kelompok yangblebih besar di namakan
statistika deskriptif.
Sudah dapat diduga
bahwa fase yang disebut terdahulu merupakan langkah akhir dari tugas statistika
karena dalam setiap penelitian kesimpulanlah yang diinginkan. Jelas pula bahwa
statistika induktif berdasarkan pada statistika deskriptif dan karenaya
keduanya harus ditempuh secara benar agar kita mendapatkan kegunaan maksimal
dari statistika.
Untuk melakukan analisa
statistik, maka data yang diperlukan harus dikumpulkan terlebih dahulu. Dalam
melakukan pengumpulan data, bisa dilakukan dengan cara sensus atau sampling.
Terjadi terjadi apabila setiap anggota atau kareteristik yang ada di dalam
populasi dikenai penelitian. Jika tidak, maka samplinglah yang ditempuh, yaitu
sampel diambil dari populasi dan datanya dikumpulkan. Ada berbagai alasan
mengapa sesnsus tidak dapat dilakukan, antara lain:
a. ukuran
populasi
Seperti yang telah kita ketahui
bahwa populasi terbagi atas dua macam ukuran, yaitu terhingga dan takhingga. Dalam
hal populai takhingga, ialah populasi berisikan tidak terhingga banyak obyek,
sudah jelas sensus tak mungkin dilakukan. Juga mengingat populasi takhingga
pada dasarnya hanya konseptual sukarlah untuk melakukan sensus terhadapnya.
b. Masalah
biaya
Banyaknya biaya yang dikeluarkan
dalam melakukan penelitian sangat tergantung pada banyak sedikitnya obyek yang
diteliti. Makin sedikit obyek yang diteliti maka makin murah biaya yang
dikeluarkan, dan sebaliknya.
c. Masalah
waktu
Semakin lama waktu yang dilakukan
dalam penelitian, maka kemungkinan mendapatkan hasil yang valid akan semakin
besar, terutama penelitian yang menggunakan metode sensus. Untuk lebih
mempercepat proses penelitian ini, maka peneliti bisa menggunakan metode
sampling
d. Percobaan
yang sifatnya merusak
Jika penelitian terhadap obyek
sifatnya merusak, maka jelas sampling harus dilakukan.
e. Masalah ketelitian
Ketelitian dalam penelitian sangat
diperlukan guna mendapatkan kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk
mendapatkan kesimpulan yang baik, maka setiap proses pengumpulan data harus
dilakukan dengan teliti. Biasanya, makin banyak obyek yang diteliti, maka
kemungkinan ketelitian akan makin berkurang.
f. Faktor
ekonomis
Maksud dari faktor ekonomis ini
adalah apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu dan
tenaga yang telah dikeluarkan untuk itu ataukah tidak. Jika tidak, mengapa
harus dilakukan sensus, yang jelas akan memakan biaya, waktu dan tenaga yang
banyak? Faktor ekonomis ini sering dilupakan, karenanya perlu perlu mendapat
perhatian sewajarnya
PENGUMPULAN
DATA
Menurut Sudjana (2002), ada tiga cara
yang dilakukan dalam melakukan pengumpulan data:
a.
mengadakan penelitian langsung ke lapangan atau dilaboratorium terhadap objek
penelitian. Hasilnya dicatat untuk kemudian dianalisis.
b.
Mengambil atau menggunakan, sebagian atau seluruhnya, dari sekumpulan data yang
telah dicatat atau dilaporkan oleh badan atau orang lain
c.
Mengadakan angket; yakni cara pengumpulan data dengan disiapkan dan disusun
sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya
dengan mudah dan cepat.
Data yang telah
dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun dari sampel, untuk keperluan
laporan dan atau analisis selanjutnya, perlu diatur, disusun, disajikan dalam
bentuk yang jelas dan baik. Garis besarnya ada dua cara penyajian data yang
sering dipakai ialah: tabel atau dafar dan grafik atau diagram.
Kita tahu bahwa
statistika terbagi atas dua fase yaitu statistik deskriptif dan statistika
induktif. Fase pertama dikerjakan untuk melakukan fase kedua. Fase kedua, ialah
statistika induktif, berusaha menyimpulkan tentang karakteristik populasi, yang
pada umumnya dilakukan berdasarkan pada data sampel yang diambil dari populasi
yang bersangkutan.
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif ataupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas. Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu.
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif ataupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas. Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu.
Menurut Daniel (2002),
cara lain dalam mengumpulkan data dalam penelitian adalah dengan metode survey,
yaitu pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan
yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi
tertentu, atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi
yang dibutuhkan.
Tujuan dari survei
ialah untuk mendapatkan gambaran yang mewakili daerah itu dengan benar. Berbeda
dengan metode sensus, pada metode survey tidak semua individu di dalam populasi
diamati, melainkan hanya suatu fraksi (bagian) dari populasi yang disebut
sebagai contoh (sampel). Oleh sebab itu, kebijaksanaan dalam penetapan contoh
yang akan atau diamati harus tepat dan betul-betul mewakili (representatif)
populasi secara keseluruhan.
Ditambahakan Daniel (2002) membagi cara mengambil sampel ke dalam 4 bagian; yaitu:
Ditambahakan Daniel (2002) membagi cara mengambil sampel ke dalam 4 bagian; yaitu:
a.
Metode acak sederhana; yaitu semua satuan elementer dalam populasi harus
diketahui keberadaannya. Dengan kata lain, harus ada rangka (frame) populasi
meliputi jumlah dan nana dari satuan elementer.
b.
Metode sistematis (systematic Sampling); pada metode ini, hanya unsur pertama
saja dari contoh dicari secara acak, unsur-unsur berikutnya dipilih secara
sistematis menurut satu pola tertentu.
c.
Metode Distratifikasi (Statified random sampling); artinya sebelum pengambilan
contoh dilakukan kita harus memilah-milah populasi menjadi beberapa strata
(kelas/lapisan). Setiap strata berisikan satuan-satuan elementer yang mempunyai
sifat lebih kurang sama (seragam). Jumlah strata tergantung pada sebarannya
dalam populasi, begitu juga jumlah populasi dalam strata tergantung pada
keberadaan satuan elementer.
Tidak
ada pembatasan untuk keduanya.
d.
Metode acak kelompok, yaitu populasi dari cluster yaitu bagian dari populasi
total. Bedanya dengan strata atau lapisan adalah satuan elementer dalam
kelompok tidak homogen sedangkan dalam strata harus homogen atau sekelas.
Satuan-satuan elementer dalam cluster cukup beragam seperti halnya populasi
secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar