Jumat, 29 Juni 2012

BIAYA MODAL


BIAYA  MODAL
(COST OF CAPITAL)\

Definisi Biaya Modal
Biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang digunakan untuk investasi perusahaan.

Estimasi biaya modal sangat penting karena:
§  Maksimalisasi nilai perusahaan mengharuskan minimisasi biaya modal.
§  untuk menentukan besarnya biaya yang harus ditanggung oleh perusahan untuk memperoleh modal dari berbagai sumber.
WACC
Konsep Peghitungan Biaya Modal


  Weight Average Cost of Capital

                                 
Rata-rata tertimbang dari keseluruhan modal yang digunakan didalam perusahaan.
Pada umumnya hutang jangka panjang dan modal sendiri merupakan unsur untuk menghitung WACC. Dengan demikian kita harus menghitung:
§  Biaya hutang (cost of debt)
§  Biaya laba ditahan (cost of retained earning)
§  Biaya saham biasa baru (cost of new common stock)
§  Biaya saham preferen (cost of preferred stock)

Biaya modal dihitung dengan basis setelah pajak karena paling relevan untuk keputusan investasi.

WACC = wd.kd (1-T)+wps.kps+ws.(ks atau ke)
kd = biaya hutang                                 
kps = biaya saham preferen                   
ks = biaya laba ditahan                         
ke = biaya saham biasa baru
T  = pajak
Wd = proporsi utang terhadap total dana jangka panjang
Wps = proporsi saham preferen terhadap total dana jangka panjang
Ws = proporsi saham biasa terhadap total dana jangka panjang




3 Langkah Menghitung COC:
1.     Menghitung nilai setiap sekuritas sebagai proporsi dari nilai pasar.
2.     Menentukan ROR dari masing-masing sekuritas.
3.     Menghitung bobot rata-rata dari ROR tersebut.
Contoh
Executive Fruit has issued debt, preferred stock and common stock.  The market values of these securities are $4mil, $2mil, and $6mil, respectively.  The required returns are 6%, 12%, and 18%, respectively. Determine the WACC for Executive Fruit, Inc.! Tax=35%.
Step 1:  Firm Value =  4 + 2 + 6  = $12 mil
Step 2: Required returns are given = 6%, 12%, and 18%
Step 3:


     Return proyek > WACC à kemakmuran pemegang saham meningkat

Biaya Laba Ditahan
Biaya Saham Preferen
Biaya Hutang
Biaya Untuk Masing-masing Sumber Dana Jangka Panjang



1.   BIAYA HUTANG (cost of debt)
Debt Rating Approach
YTM
   tingkat keuntungan yg dinikmati oleh pemegang obligasi.



§  Menggunakan biaya hutang setelah pajak = Kd (1-T)
§  Penggunaan hutang sebagai modal harus membayar bunga sehingga menurunkan penghasilan kena pajak à penggunaan hutang dapat mengurangi pajak yang dibayar (tax deductible)
§  Cnth: PT Aksara menerbitkan obligasi yg membayar bunga 10% nilai nominal 1.000. Jatuh tempo dalam 5thn. Obligasi terjual seharga 1.000. Berapa biaya hutang? (Kd)
1.000=100(PVIFAKd, 5) +1000(PVIFKd,5)
Kd = 10%



2.     BIAYA SAHAM PREFEREN
§     Tingkat keuntungan yg dinikmati pembeli saham preferen (Kp)
Kp= Dp/ Pn
Dp=dividen saham preferen tahunan
Pn=harga saham preferen bersih yg diterima perusahaan penerbit (setelah dikurangi biaya penerbitan saham atau flotation cost).
          Dividen saham preferen tidak tax deductible, perusahaan menanggung semua beban biaya. Tidak ada penyesuaian/penghematan pajak seperti biaya hutang.
          Contoh: PT Aksara menjual saham preferen yg memberikan dividen Rp 10,- per tahun. Harga saham Rp 100,- dengan flotation cost Rp 2,5 per lembar saham.
Pn = Rp 100 – Rp 2,5 = Rp 97,5
Kp = Dp/Pn = 10 / 97,5 = 10,26%

3. BIAYA LABA DITAHAN
·         Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan.
Dengan dasar “opportunity cost” ; laba yang tidak ditahan akan dibagikan dalam bentuk dividend dan investor dapat mempergunakannya untuk membeli obligasi, saham perusahaan lain, ditabung di bank dsb. Oleh sebab itu pemegang saham mensyaratkan bahwa perusahaan harus dapat memberi keuntungan ≥ keuntungan yang dapat diperoleh pada alternatif investasi yang memiliki risiko yang sama dengan risiko perusahaan.
          Perusahaan dapat memperoleh modal sendiri melalui dua cara:
         Menahan sebagian laba
         Menerbitkan saham biasa baru
·         Tiga Cara Menaksir KS :
(1) Pendekatan CAPM, (2) Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF), (3) Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium

& Pendekatan CAPM
KS = KRF + bi(KM-KRF)
Ks = tingkat keuntungan yg disyaratkan pada saham perusahaan i.
Krf = risk free rate/ bunga bebas risiko
Km = tingkat keuntungan portfolio pasar
bi = beta saham perusahaan I



& Discounted Cash Flow (DCF) model
Jika dividen bertumbuh konstan, gunakan Gordon model:
P0 = D0(1+g)/Ks-g  atau  P0 = D1/ (Ks-g)
D1 = dividen akhir periode
P0 = harga saham pada awal periode
g = tingkat pertumbuhan dividen
& Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium

Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi resiko
          Investor menetapkan premi risiko saham biasa > tingkat keuntungan obligasi, karena pada umumnya saham biasa lebih berisiko daripada obligasi yang memiliki pendapatan tetap dan pasti. Besarnya Premi risiko tergantung pada kondisi perusahaan dan perekonomian.
          Contoh: YTM suatu obligasi adalah 12% dan premi risiko untuk saham biasa perusahaan tersebut adalah 5%. Maka:
Ks = 12% + 5% = 17%
Ketiga pendekatan dapat digunakan. Apabila hasilnya berbeda-beda, kita dapat merata-rata ketiga hasil dari pendekatan itu.

4.  BIAYA SAHAM BIASA BARU
          Biaya saham biasa baru (Ke) > biaya laba ditahan (Ks) karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisi (flotation cost; biaya mencetak saham, komisi untuk underwriter, penawaran saham, dll). Biaya ini akan mengurangipenerimaan perusahaan dari penjualan saham.
          Gordon Model dgn memperhitungkan flotation cost:
Ke =    D1   + g 
        P0(1-F)
Ke = Biaya saham biasa baru
P0 = Harga jual saham
F = Flotation cost           
D1 = Dividen saham pd t=1
g = pertumbuhan dividen
·         Cnth: Saham baru perusahaan terjual dgn harga 32. Flotation cost adalah 15% dari harga jual. Dividen terakhir (D1) diperkirakan sebesar 2,4 dan dividen diharapkan bertumbuh secara konstan dgn tingkat pertumbuhan 6,5%.
                2,4
Ke =  --------------  + 6,5%  =  15,3%
         32 (1-0,15)
Jika menggunakan laba ditahan, biaya laba ditahan adalah:
Ke = (D1/P0) + g
     = (2,4/32) + 6,5% = 14%

Jika kita tidak menahan laba dan membiayai kebutuhan modal sendiri dengan menjual saham baru, kita dikenai biaya modal yang 1,3% lebih tinggi. 1,3% ini disebut flotation cost adjustment.

Flotation Cost Adjustment = DCF Ke – DCF Ks
Proporsi dalam WACC
Proporsi dalam estimasi WACC harus berdasarkan target struktur modal perusahaan

If there has been a noticeable trend in the firm’s capital structure, the analyst may want to incorporate this trend into his estimate of firm’s target capital structure

Target struktur modal adalah struktur modal yang ingin dicapai perusahaan

Proporsi dari hutang, saham preferen and equity (berdasarkan market values
 























SKEDUL MARGINAL COST OF CAPITAL

·         MCC adalah biaya memperoleh rupiah tambahan sebagai modal baru. Pada umumnya, MCC akan meningkat sejalan dengan peningkatan penggunaan modal.
·        
     
 PT. OVJ membutuhkan modal baru sebanyak Rp 500 juta. Struktur modal
 yang hendak dicapai adalah 60% modal sendiri dari saham biasa atau laba
 ditahan (common stock equity), 30% hutang, dan 10% saham preferen.
 Tarif pajak adalah 40%. Biaya hutang sebelum pajak adalah 14% dan biaya
 saham preferen 12,6%. PT.OVJ berharap dapat menahan laba sebesar Rp
 100 juta. Biaya laba ditahan 16%, biaya saham biasa baru 16,8%.

Contoh Kasus:
     











        WACC jika menggunakan laba ditahan adalah?
        WACC = Wd.Kd (1 – T) + Wp.Kp + Ws.Ks
                              = (0,3) (14%) (1-40%) + (0,1) (12,6%) + (0,6) (16%)
                              = 13,38%
        WACC jika menggunakan saham biasa baru adalah?
        WACC = Wd.Kd (1 – T) + Wp.Kp + Ws.Ke
                               = (0,3) (14%) (1-40%) + (0,1) (12,6%) + (0,6) (16,8%)
                               = 13,86%





·         Titik dimana MCC naik disebut Break Point.
Break Point =                                      Jumlah laba ditahan
                         -------------------------------------------------
                                                        Bagian modal sendiri dalam struktur modal                    
       
        Break point pada soal sebelumnya adalah?
        Jumlah laba ditahan = 100 juta
        Proporsi modal sendiri = 60%
        Break point = 100 juta/0,6 = 166.666.666,67
        Artinya pada saat dana baru yang diperoleh mencapai angka 166.666.666,67 perusahaan telah menggunakan 0,6 (166.666.666,67) = 100 juta laba ditahan. Setelah angka ini, perusahaan harus menerbitkan saham biasa baru.

Gambar skedul MCC
WACC (%)
 


                                                                                                              WACC = 13,86%      MCC
                WACC = 13,38%


                                   50.000.000                             216.666.666,7

         0            A                               B                                                               Modal Baru

·         Skedul MCC dengan depresiasi
Bagi perusahaan, depresiasi merupakan arus kas yang dapat digunakan untuk investasi pada aktiva tetap perusahaan (reinvestment). Dengan demikian, depresiasi dapat memperpanjang break point atau menunda kenaikan WCC. Biaya penggunaan dari depresiasi adalah sebesar WACC sebelum perusahaan menggunakan dana yang berasal dari emisi saham baru.
Dari kasus diatas, misalnya diketahui bahwa perusahaan memiliki dana dari depresiasi sebesar 50 juta.
A titik dimana seluruh dana depresiasi telah dipakai habis.
B titik dimana seluruh laba ditahan telah dipakai habis.